BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang
kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa
adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar
terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar (Dimyati
dan Mudjiono, 2009: 7).
Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar
memegang peranan yang vital. Mengajar adalah proses membimbing kegiatan
belajar, bahwa kegiatan mengajar hanya bermakna apabila terjadi kegiatan
belajar murid. Oleh karena itu, penting sekali bagi setiap guru memahami
sebaik-baiknya tentang proses belajar murid, agar ia dapat memberikan bimbingan
dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi murid-murid.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu
mata pelajaran yang diberikan di SD yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,
konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu global. Pada jenjang MI/SD
mata pelajaran IPS menjadi satu kesatuan utuh dari beberapa cabang ilmu IPS
yaitu Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi. Melalui mata pelajaran IPS,
peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis,
dan bertanggung jawab, dan efektif. Sesuai dengan karakteristik anak dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) SD, maka metode ekspositori akan menyebabkan siswa
bersikap pasif, dan menurunkan derajad IPS menjadi pelajaran hafalan yang
membosankan (Gunawan, 2013:52).
Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) mengharuskan siswa untuk belajar aktif, baik
secara sukarela maupun terpaksa, menuntut siswa melakukan kegiatan belajar.
Rancangan pembelajaran yang mencerminkan kegiatan belajar secara aktif perlu
didukung oleh kemampuan guru menfasilitasi kegiatan belajar siswa selama proses
pembelajaran berlangsung (Marno dan Idris, 2008:169).
Namun pada
kenyataannya, dalam pembelajaran IPS masih ditemukan banyak permasalahan. Permasalahan yang sering muncul
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diantaranya adalah
pembelajaran yang monoton dan konvensional yakni lebih mengutamakan ceramah,
hal ini terjadi karena belum optimalnya guru dalam penggunaan metode
pembelajaran. Akibatnya akan menimbulkan kekurang tertarikan peserta didik
terhadap mata pelajaran dan mengurangi semangat peserta didik mengikuti
kegiatan pembelajaran. Peserta didik yang sebelumnya tidak menyukai mata
pelajaran tertentu akan menjadi kurang termotivasi. Oleh karena itu, guru harus
kreatif menggunakan metode mengajar yang dapat menciptakan suasana belajar yang
aktif dan menyenangkan.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di MIN
Manisrejo terlihat bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran llmu Pengetahuan Sosial
(IPS) di kelas II siswa kurang semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
dan siswa sering dibentuk kelompok-kelompok belajar, namun permasalahannya
ketika mengerjakan tugas kelompok hanya salah satu atau dua siswa yang
mengerjakan sedangkan yang lain asyik bermain dengan temannya dan mengobrol.
Hal inilah yang memunculkan permasalahan apakah metode yang digunakan guru
kurang tepat dan menyebabkan siswa pasif. Permasalahan tersebut dapat
mempengaruhi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dengan demikian perlu
digunakan metode pembelajaran yang tepat. Salah satunya yaitu dengan
menggunakan metode permaianan yang aktif seperti crossword puzzle (teka-teki silang).
Crossword Puzzle adalah salah
satu alat pembelajaran yang mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik terhadap mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS), karena metode ini lebih banyak menggunakan unsur
bermain dan secara tidak langsung siswa akan terlibat dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan Rosyidah (2012: x) yang berjudul Pengaruh Metode Crossword Puzzle Terhadap Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
IPS Kelas V Di MIN Sucenjurutengah Bayan Purworejo, ‘menunjukkan: 1) Minat
belajar siswa sebelum diberi perlakuan berada pada kategori tinggi. 2) Minat
belajar siswa setelah diberi perlakuan dan tanpa perlakuan berada pada kategori
sangat tinggi dan tinggi. 3) Metode crossword puzzle berpengaruh dalam
pembelajaran IPS dan dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas V-A di MIN
Sucenjurutengah. Peningkatan yang dialami sebesar 9.53 dengan kategori rendah.
4) Adanya perbedaan yang cukup signifikan antara pembelajaran IPS dengan
menggunakan metode crossword puzzle dan tanpa menggunakan metode crossword
puzzle’.
Kemudian ditambahkan oleh Sari dkk., (2013: 1) dalam
penelitiannya mengenai, “Peningkatan
Pemahaman Konsep Koperasi Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Crossword
Puzzle”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa, penggunaan metode
pembelajaran Crossword Puzzle dapat peningkatan hasil belajar ranah
kognitif peserta didik dari tahap pratindakan, tahap siklus I hingga pada tahap
siklus II dalam penelitian yang dilakukan.
Selain itu hasil penelitian lain yang dilakukan oleh
Dewi dkk., (2014: 1) yang berjudul, “Pengaruh
Pembelajaran Tematik Berbasis Permainan Edukatif Sing To Remember Terhadap
Hasil Belajar IPS Siswa SD Gugus Letkol Wisnu” menunjukkan bahwa, model
pembelajaran tematik berbasis permainan edukatif sing to remember memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III
dibandingkan dengan pembelajaran model tematik konvensional.
Dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh
beberapa pihak di atas, belum ada satupun yang menggabungkan metode Crossword
Puzzle dengan bernyanyi terutama kaitannya dengan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) di SD, khususnya di MIN Manisrejo Kota Madiun. Oleh
karena itu penelitian ini menarik dan perlu untuk dilaksanakan.
B.
Batasan
Masalah
Agar penelitian lebih terarah, maka perlu diberi batasan
masalah sebagai berikut:
1.
Penggunaan metode Crossword Puzzle
dengan bernyanyi dalam pembelajaran IPS.
2.
Hasil belajar IPS siswa kelas II MIN
Manisrejo Kecamatan Taman Kota Madiun.
3.
Waktu penelitian dilakukan pada semester
genap tahun pelajaran 2014/2015.
4.
Penelitian ini dilakukan hanya untuk
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar di bawah ini:
Standar
Kompetensi :2. Memahami kedudukan dan
peran anggota dalam keluarga dan
lingkungan tetangga.
Kompetensi Dasar
:2.1 Mendiskripsikan Peran dan Kedudukan
Anggota Keluarga.
C.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan
masalah yang telah diuraikan diatas, maka masalah-masalah yang timbul dapat
dirumuskan yaitu “Apakah ada pengaruh penerapan metode crossword puzzle dengan
bernyanyi terhadap hasil belajar IPS kelas II MIN Manisrejo Kecamatan Taman
Kota Madiun?”.
D.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan metode Crossword Puzzle
dengan bernyanyi terhadap hasil belajar IPS kelas II MIN Manisrejo
Kecamatan Taman Kota Madiun.
E.
Kegunaan
Penelitian
Penelitian
ini diharapkan memberi kegunaan.
1. Bagi
Siswa MIN Manisrejo
a. Meningkatkan
keaktifan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Dengan
diterapkannya metode Crossword Puzzle dengan bernyanyi, akan memberikan alternatif kepada peserta
didik untuk mempermudah mengingat materi pembelajaran dan diharapkan dalam
mengikuti pembelajaran tidak mudah bosan.
c. Meningkatkan
hasil belajar peserta didik kelas II MIN Manisrejo.
2. Bagi
Guru IPS MIN Manisrejo
a. Meningkatkan
kreatifitas guru dalam mengajar.
b. Memberikan
informasi kepada guru dan calon guru mengenai pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan.
F.
Definisi
Operasional Variabel
1. Metode
Crossword Puzzle dengan Bernyanyi
Metode
Crossword Puzzle dengan bernyanyi adalah metode pembelajaran aktif yang merupakan
kotak-kotak isian yang bersilang antara jajaran kotak-kotak yang menurun dan
mendatar. Jawaban atas isian harus pas dan sesuai dengan jumlah kotak yang
tersedia. Kemudian peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang
terdiri dari empat sampai lima orang. Masing-masing kelompok dibagi
Crossword
Puzzle (Teka-teki Silang) yang terkait dengan materi untuk
dikerjakan, dan waktu mengerjakan hanya 15 menit. Kelompok yang belum selesai
mengerjakan diberi hukuman berupa bernyanyi di depan kelas.
2. Hasil
Belajar IPS
Hasil belajar
IPS adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan mengajar,
biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar
adalah siswa yang berhasil dalam mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Hasil
belajar dalam penelitian ini dapat dilihat pada skor hasil evaluasi siswa
setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode Crossword Puzzle dengan bernyanyi.